Rabu, 19 November 2014

PRESIDENKU BARU

Pilkada sudah selesai. Banyak yang stres gara-gara dikejar para penagih hutang. La.., bagaimana, tidak stres. Modal nyalegnya ngutang. Tidak terpilih lagi. Coba bayangkan mesti saja ya gulung koming ta.
Maka kalau mau terjun ke politik itu jangan disamakan cari kerja, apa lagi diniatkan seperti main gaple. Bejo bejan (untung-untungan). Itu kan aneh. Mestinya, kalau sudah bertekad menggeluti politik harus bersiap mengabdi kepada si Suto dan si Noyo. Harus iklas mengasihi, mencintai kaum papa. Tidak bersikap seperti borjois begitu. Ngumbar janji yang tidak berarti. Bagaimana mungkin kaum papa disuruh untuk memilih, padahal para caleg tak pernah berempati kepada mereka. Karyanya gak ketak (tidak dapat dirasakan) dimasyarakat. 

Sekarang sudah usai caleg-calegan artinya sekarang sudah jadi anggota DPR boleh tidak boleh aku minta, dan harus para anggota DPR itu memperlihatkan kinerja mewakili rakyat untuk mencari jalan agar supaya rakyat hidup sejahtera, dan dengan kemandirian. Bukan sejahtera karena ngutang. Dan juga para anggota DPR itu harus membuat undang-undang yang dapat mensejahterakan rakyat, dan memberikan hak-hak rakyat yang lebih besar. Bukan mikir atau membuat undang-undang yang menguntungkan diri sendiri. Ingat do’a orang papa dan tertindas dikabulkan oleh Aullah.

Jadi, begini lho maksudku. Presiden sudah dipilih. Beliau punya program ingin membuat Indonesia ini menjadi hebat. Perlu DPR dukung supaya segera terwujud. DPR jangan menjadi duri pengganggu. Rakyat menunggu, apa yang dijanjikan benar-benar dapat dinikmati oleh rakyat jelata. Anak-anak mereka dapat bersekolah dengan baik kalau sakit segera ditolong dokter dengan baik, gratis lagi.  Jadi orang bodoh harus dipandaikan, orang sakit disehatkan, orang lemah dikuatkan. Jangan dijadikan dagangan untuk menjaring suara setiap lima tahun sekali. Jangan dipiara kaum fakir miskin itu. Harus dibasmi sampai akar-akarnya, agar menjadi kaum yang kuat sejahtera.  Begitu kan maunya presiden baru kita. Dan kenyataannya kita telah memilihnya, artinya kita punya kemauan seperti apa yang dijanjikannya tempo hari.
Itulah yang kita mau. Hidup kita harus berubah kemasa depan yang lebih baik sejahtera. Kita hormati hasilnya. Kuroptor dan tikus-tikus harus kita buru. Walaupun sampai keujung dunia. Kita semua kan berharap agar negeri kita mencapai tujuan negeri panjang punjung loh jinawi kondang onang-onang kabeh nyawa ing kene kadya urip ing njeroning swarga, kalau Ki Dalang “Panjang artinya menjadi buah bibir (cerita), Punjung artinya kesohor keagungannya, lah jinawi artinya makmur (kaya raya), ayem tenteram kerta raharja artinya masyarakatnya damai sejahtera.
Itukan yang kita mau saudaraku?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar